Filosofi Madu dan Lebah Menurut Islam dan Sunah Nabi

Filosofi Madu dan Lebah Menurut Islam dan Sunah Nabi - Di dalam ajaran islam, lebah memiliki peranan yang sangat penting diantara semua hewan yang  ada di dunia ini. Karena lebah dianggap sangat penting bagi manusia, maka di dalam Al Quran pun ada surat yang menggunakan nama lebah sebagai nama suratnya. Surat tersebut adalah surat An Nahl 68 - 69 yang berbunyi sebagai berikut ini "Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia." dan "Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."

Sunah Minum Madu

Dengan mengacu pada surat An Nahl di atas maka bisa disimpulkan bahwa lebah dan madu adalah dua hal yang sangat diperhatikan dalam Al Quran. Oleh karena itu manusia haruslah selalu menjaga dan melestarikan lebah serta mengkonsumsi madu untuk mendapatkan kesehatan dan menghilangkan segala penyakit. Madu sendiri berasal dari berbagai macam sari bunga atau nektar yang dikumpulkan oleh para lebah madu. Sari bunga ini nantinya akan dijadikan cadangan makanan bagi lebah dan larva-larva lebah setelah sebelumnya diolah menjadi madu terlebih dahulu.

Baca juga : Harga Madu Asli 

Madu sendiri sangatlah berguna dan berharga bagi umat manusia oleh karena itu di dalam Al Quran juga keluar lagi kata madu untuk mempertegas posisi madu sebagai salah satu bahan makanan yang sangat baik bagi manusia. 
Ayat tersebut berbunyi, "Dan sungai-sungai dari madu yang disaring. Dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka…." (QS. Muhammad: 15). 

Selain hal ini, di dalam kitab Ath-thibb minal Kitab was Sunnah, Muwafiquddin Al Baghdadi berkata bahwa Nabi Muhammad SAW biasa minum madu setiap hari, yaitu madu yang dicampur air hangat. Beliau meminumnya di pagi hari ketika perut masih kosong.
Selain ayat di atas masih ada ayat lain yang berbunyi "Hendaklah kalian menggunakan dua obat yaitu madu dan Al Qur'an". Selain sabda Rasulullah tersebut, Rasulullah juga pernah bersabda sebagai berikut ini, "Jika ada kebaikan pada penyembuhan kalian, maka itu ada pada hijamah atau minum madu atau sengatan api. Tetapi aku tidak menyukai dengan cara kay (sundut dengan besi panas)."

Sebagai Sumber Energi
Salah satu manfaat utama dari madu adalah sebagai sumber energi. Manfaat ini sudah diketahui sejak jaman dahulu. Pada masa lalu para atlet dari Romawi dan juga Yunani Kuno kerap mengkonsumsi madu sebelum mereka bertanding. Dengan mengkonsumsi madu mereka mendapapatkan manfaat berupa stamina yang terjaga dan sebagai pemulih energi yang terbilang sangat efektif. Hal ini dikarenakan gula murni yang terkandung di dalam madu sangat mudah untuk dicerna sehingga manfaatnya pun bisa dirasakan dengan instan.

Penyembuh Luka
Kembali lagi ke jaman Romawi dan Yunani Kuno. Para atlet yang mendapatkan cedera baik luka luas maupun luka dalam biasa menggunakan madu untuk mengatasi luka mereka. Lagi-lagi madu sudah digunakan sebagai salah satu bahan pengobatan sejak ribuan tahun yang lalu.

Sebagai Bahan Antioksidan
Kandungan alami di dalam madu seperti vitamin C dan vitamin A sangat penting bagi tubuh. Vitamin C dan A adalah antioksidan alami oleh karena itu madu juga dikenal sebagai salah satu bahan dengan kandungan antioksidan yang tinggi.

Demikianlah informasi mengenai Filosofi Madu dan Lebah Menurut Islam dan Sunah Nabi. Semoga informasi di atas bermanfaat.

Wajib baca : Keajaiban Lebah Madu

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Filosofi Madu dan Lebah Menurut Islam dan Sunah Nabi"

Posting Komentar